Sabtu, 11 Desember 2010

Kenangan Ketika Aku Masih Mengenakan Baju Putih Abu-Abu

Inilah masa-masa Emas yang Pernah aku dan teman-teman sekelasku ukir di MAN MODEL Banda Aceh dulu........ 

Video Ini Berukuran 94.48Mb... 
Jadi ya Masih bisa kock di Download....:  

Senin, 06 Desember 2010

Tender Panas Bumi Mulai Panas

Di kantor Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). baru aja ada tender atas 20 blok migas dan 12 blok mendapat peminat banyak. Kini, tender lain juga bakal digelar.

Yang bakal dilelang sekarang adalah wilayah penghasil sumber energi yang dapat diperbarui; panas bumi. Jika tak ada aral melintang, tender blok panas bumi itu akan dilakukan pada 14 wilayah kerja baru. ”Setengahnya akan segera ditenderkan. Mungkin Maret ini, atau April” kata Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro.

Panas bumi adalah sumber energi masa depan. ”Potensinya sangat menjanjikan,” kata Kepala Badan Geologi Departemen ESDM Bambang Dwiyanto. Bayangkan saja, sumber daya ini sifatnya terbarukan, pun ramah lingkungan. Limbahnya saja hanya berupa air. Jadi, tak akan ada atmosfer dan udara yang tercemar. Penggunaan energi panas bumi juga bisa meminimalkan pemakaian bahan bakar yang berasal dari fosil (minyak bumi, gas, dan batu bara). Kita tahu, energi fosil itu tak terbarukan. Harganya juga sudah semakin mahal. Dalam beberapa puluh tahun lagi, cadangannya mungkin akan habis. Di Indonesia, selama ini fluktuasi harga minyak terbukti selalu menciptakan efek berantai.

Nah, jika sumur panas bumi (geotermal) nanti mulai memproduksi listrik, maka ketergantungan pada sumber alam lain yang tak terbarukan tadi dapat ditekan. Artinya, akan banyak devisa yang dihemat karena berkurangnya impor minyak. Subsidi juga akan terkoreksi.

Eloknya lagi, potensi cadangan panas bumi kita juga dahsyat. Di seluruh dunia, potensi itu tercatat sebanyak 50 ribu megawatt. Dari sana, sekitar 40%-nya mengendap di lapisan kerak bumi di Indonesia. Angka itu, menurut data terbaru yang dilansir ESDM, setara dengan 27,5 Gigawatt (27.500 MW) atau 11 miliar barel minyak.

Jika dijabarkan dalam peta, sumber panas bumi di Indonesia tersebar di 256 lokasi. ”80%-nya terkait dengan aktivitas vulkanis, atau berada di sekitar kawasan gunung berapi,” kata Alimin Ginting, Ketua Asosiasi Panasbumi Indonesia (API). Sayang, hingga saat ini, baru tujuh wilayah (2,7 %) yang sudah dimanfaatkan (dieksploitasi).

Sebanyak 63,7% potensi panas bumi yang lain masih berada dalam tahap survei awal. Lantas, ada 30% yang sudah mengalami survei geologi. Sisanya, sebanyak 3,1% potensi panas bumi sudah dalam tahap eksplorasi. ”Jika dikonversi, sumber panas bumi yang sudah berhasil dimanfaatkan baru menghasilkan 807 MW. Masih sangat kecil,” kata Fabby Tumiwa, Koordinator Working Group on Power Sector Restructuring (WGPSR).

Untunglah, kini akan ada tender atas 14 wilayah kerja baru—separuhnya (tujuh blok) akan segera digelar Maret atau April itu tadi. Tujuh blok yang bakal dilelang itu meliputi Blok Cisolok-Cisukarame di Jawa Barat (Jabar) dengan potensi 45 MW, Tangkuban Perahu (Jabar) sebanyak 220 MW, Tampomas (Jabar) sekitar 20-50 MW, Ungaran di Jawa Tengah (Jateng) sekitar 50 MW, Ngebel-Wilis di Jawa Timur sekitar 120 MW, Atadei (NTT) 40 MW dan Seulawah, Nanggroe Aceh Darussalam sekitar 160 MW.

Sisanya, yang akan ditenderkan belakangan, meliputi Jaboi (Aceh) 50 MW, Sekincau-Suwuh (Lampung) dengan potensi 264 MW (Sekincau) dan 238 MW (Suwuh), Marana (Sulteng) sekitar 40 MW, Suwawa (Gorontalo) 65 MW, dan Jailolo (Maluku Utara) 75 MW.

Lantas, mengapa ada perbedaan waktu dalam pelaksanaan tender ini? Sebenarnya itu lebih banyak dipengaruhi kendala teknis di lapangan. Seperti soal pembebasan lahan yang belum tuntas atau persoalan izin dari pemerintah daerah dan instansi lain yang terkait.

Di wilayah kerja Sekincau-Suwuh, misalnya. Persoalan muncul karena lokasi wilayah berada di dalam Taman Nasional Bukit Barisan. Menurut Undang-Undang No. 27 Tahun 2003, lahan tersebut baru boleh ditambang jika ada izin dari Departemen Kehutanan.


HARGA KEEKONOMIAN CUMA MITOS?

Persoalannya sekarang, akankah tender itu bakal menarik minat investor? Soalnya, bukan apa-apa, investasi di bidang ini acap kali tak sebanding dengan potensi pendapatannya. Paling tidak, itu kata sebagian geologis dan pelaku dunia usaha.

Alimin Ginting, menuturkan, risiko kegagalan eksplorasi di bidang geotermal cukup besar. Sering kali pengusaha harus menggali di banyak tempat dengan hasil yang tidak selalu memuaskan. Dan kalaupun cadangan itu sudah diketemukan, tantangan berikutnya adalah kondisi geologis dari wilayah tambang itu sendiri.

Kondisi geologis ini cukup berpengaruh pada jumlah dan kualitas produksi. Malah setiap site mungkin akan berbeda-beda potensinya meski berada di blok yang sama. Karena itulah, perhitungan potensi awal energi panas bumi di suatu tempat sangat mungkin meleset. Sebuah sumur yang awalnya diperkirakan bisa diandalkan untuk lima tahun, misalnya, bisa saja hanya mempunyai usia produktif sekitar tiga tahun sehingga harus disiapkan sumur baru sebagai pengganti.

Faktor-faktor yang tak terhindarkan itu tentu berdampak pada biaya investasi, biaya operasional, dan perawatan lapangan, serta biaya pembangkit. Belum lagi risiko lain, seperti faktor politik dan kerawanan sosial di lokasi penanaman investasi. Ini memang masalah yang sensitif. Maklum, kontrak operasi tiap unit pembangkit panas bumi (PLTP) umumnya ditetapkan selama 30 hingga 40 tahun.

Sudah begitu, nilai keekonomian listrik yang dihasilkan oleh PLTP diperkirakan senilai US$ 6 sen sampai US$ 7 sen per kWh. Padahal, menurut Sukusen Soemarinda, Direktur Hulu Pertamina, harga jual listrik saat ini sebesar US$ 5 sen per kWh. Jika asumsi harga ini tak ditinjau ulang, sulit bagi investor mencetak laba. ”Bisa saja itu dipaksakan. Tapi kompensasinya investor diberi insentif-insentif lain,” tambah Alimin.

Tapi, boleh jadi asumsi harga keekonomian tadi hanyalah mitos. Buktinya, dalam tender pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Sarulla di Sumatra Utara yang diadakan oleh PLN, PT Geo Dipa Energi tampil sebagai pemenang dengan penawaran harga US$ 4,455 sen per kWh.

Geo Dipa tentu tak mau merugi dalam proyek ini. Tapi, toh harga penawaran yang mereka ajukan berada jauh di bawah asumsi nilai keekonomian tadi. Dan Geo Dipa tidak sendirian. Dalam tender yang sama, PT Medco Energi Internasional Tbk. juga menawar jauh di bawah nilai keekonomian: US$ 4,642 sen.

Mekanisme tender itu sendiri, menurut Menteri Purnomo, tak jauh berbeda dengan tender blok migas. Setiap pemenang wajib melakukan eksplorasi paling lama tiga tahun setelah izin usaha pertambangan (IUP) diterbitkan—dengan hak perpanjangan paling banyak dua kali masing-masing selama setahun.

Lalu, studi kelayakan berlaku paling lama dua tahun sejak eksplorasi berakhir. Jika setelah studi kelayakan itu kontraktor tidak melaksanakan eksploitasi, maka IUP wajib dikembalikan kepada pemerintah. Jika kegiatan eksplorasi tak menemukan cadangan panas bumi seperti yang diperkirakan, maka itu semua juga menjadi urusan si kontraktor. Bedanya, pengelolaan blok panas bumi juga tidak mengenal istilah cost recovery. Yang diterapkan adalah aturan main soal nett operating income. Maksudnya, bagi hasil antara kontraktor dan pemerintah baru bisa dilakukan jika blok sudah memberi keuntungan. Yang dimaksud menguntungkan di sini, investasi yang dikeluarkan selama proses eksplorasi sudah tertutupi. ”Jadi, selama rapor keuangan kontraktor masih merah, tidak ada bagi hasil,” kata Alimin.

Minggu, 05 Desember 2010

Pentingkah Geophysics.......?????

Geofisika adalah ilmu yang mempelajari tentang bumi dengan pendekatan teori-teori fisika.
So……………
Jangan takut dengan rumus-rumus Fisika_nya…. Di Geofisika, kita tidak menggunakan rumus-rumus fisika yang sangat rumit dan kita juga tidak menurunkan rumus-rumus di Fisika…
Kita ng selalu belajar di dalam kelas, Kita juga Kuliah Lapangan...
Ini dia Mahasiswa Geophysics ITS yang sedang Kuliah Lapangan di Karang Sambung Jawa Tangah : 



Geofisika merupakan Bagian dari ilmu kebumian yang sebenarnya sudah diperkenalkan sedikit kepada SMP dan SMA melalui mata pelajaran geografi. Gefisika berbeda dengan geologi dan juga berbeda dengan geografi. Geologi lebih mendalami bumi beserta isinya dengan metoda observasi dan pengamatan langsung sedangkan geografi cangkupannya lebih luas yaitu mengenai bumi beserta lapisan-lapisannya dan kaitannya dengan human dan ilmu sosial. Sedangkan Geofisika lebih khusus mempelajari gejala-gejala kebumian berdasarkan pendekatan sain khususnya ilmu fisika.

Ilmu Geofisika sepertinya kurang diminati oleh para pelajar SMU yang mau meneruskan studinya ke jenjang perkuliahan. Hal ini dapat terlihat dari ketidaktahuan masyarakat dalam hal ini pelajar terhadap geofisika. Banyak pelajar yang tidak mengetahui apa itu geofisika. Mereka lebih berminat kepada ilmu-ilmu yang lain seperti MIPA (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam), Teknik Sipil, Teknik Industri, Teknik Informatika, dan lain-lain. Rasanya jarang sekali pelajar yang menjadikan Teknik Geofisika sebagai pilihan pertama mereka untuk tujuan melanjutkan studi. Hal ini dikarenakan oleh kurangnya ilmu geofisika diterapkan pada sekolah umum dan jarang terekspos ke media massa.

Padahal prospek kerja sebagai Geophysicist (sebutan untuk para ahli geofisika) sangatlah cerah. Tidak ada satu orang pun Geophysicist yang sulit mendapatkan pekerjaan di tengah banyaknya pengangguran sarjana. Hal ini dikarenakan sangat dibutuhkannya tenaga geofisika dalam dunia pekerjaan khususnya bidang migas, geothermal, dan ahli kegempaan.

Di bidang Migas

Melihat persediaan minyak dunia yang semakin terbatas mengakibatkan geophysicist sangat dibutuhkan untuk mencari sumber minyak baru.

Di Bidang Geothermal

Melihat Persediaan minyak yang setiap harinya dipergunakan untuk semua keperluan, BERARTI suatu saat nanti MIGAS akan Selalu Berkurang dan akan HABIS. Maka, alternative lain, energy yang diperlukan ini menggunakan panas bumi, JADI Geoscientis sangat Dibutuhkan untuk mencari sumber panas di dalam bumi, menentukan seberapa besar kadungan yang ada di tiap daerah yang mempunyai panas buminya.. menentukan batuan apa yang dapat mengkonduksikan panas yang ada didalam bumi.

Di Bidang Kegempaan

Nah ini dia, Ayo kita mengingat kembali gempa-gempa yang ada di Indonesia (gempa di Aceh, Sumatra Barat, Krakatau, Gunung Merapi, dll).. Seberapa pahamkah masyarakat Indonesia mengenai kegempaan..??? Pasti kurang dari 5% dari keseluruhan RAKYAT INDONESIA. Jadi, Apakah Informasi Gempa-gempa di NEGARA KITA sendiri ini didadapatkan data-datanya dari Geoscientist Luar Negeri..

Walaupun Lulusan Geophysicist mempunyai IP rendah, ia masih dapat dengan mudah mendapatkan pekerjaan.

Seharusnya pemerintah dalam hal ini Pertamina sebagai perusahaan milik negara yang banyak menyerap geophysicist melakukan sosialisasi mengenai ilmu geofisika kepada para pelajar SMU atau SMP di Indonesia Sehingga para pelajar akan lebih mengetahui tentang geofisika, prospek kerja dan hal-hal yang berkaitan dengan geofisika. Selain itu hal ini mungkin dapat menekan jumlah pengangguran di Indonesia yang jumlahnya semakin banyak mengingat prospek kerja geofisika yang sangat tinggi. Ruang lingkup pekerjaan yang sudah terhampar didepan para geophysicist tidak hanya di lingkup nasional bahkan terbesar ada di lingkup internasional. Di salah satu media luar perusahaan minyak asal argentina, amerika, arab saudi, kuwait dll menyatakan kesukaan nya terhadap tenaga ahli geofisika dari asia (termasuk indonesia,india, philipina).

Sebagai gambaran gaji seorang Geophysicist yang bekerja di perusahaan minyak untuk di onshore (darat) mencapai 5-10 ribu usd sedangkan untuk di offshore (lepas pantai) mencapai 15-20 ribu usd take home pay ( gaji pokok yang murni diterima, sedangkan masalah rumah dan kebutuhan kehidupan sehari-hari sudah dicukupi oleh perusahaan dengan standart hotel bintang lima).

Semoga informasi ini bermanfaat buat pelajar smu dan smk untuk memacu semangat belajar lebih giat lagi bagi yang ingin melanjutkan ke jenjang perkuliahan sehingga bisa mempersiapkan diri baik-baik sejak ada di bangku sekolah, sedangkan mata pelajaran yang harus diminati sejak dini adalah ilmu pengetahuan alam khususnya fisika, matematika.


Apakah dari Sekian Banyak RAKYAT INDONESIA, TIDAK ADA yang mengerti masalah KEGEMPAAN….??


APAKAH NEGARA KITA INI SELALU MENGGUNAKAN AHLI-AHLI DARI LUAR…????

ATAU…..

UANG NEGARA INDONESIA INI HANYA DIGUNAKAN UNTUK MEMBAYAR PIHAK-PIHAK ASING SAJA…???

Ayo Kita Fikirkan lagi,,, di Indonesia, jika Geoscientist_nya berasal dari Luar, maka Mereka memperoleh berbagai macam data-data dari Indonesia.. dan data-data tersebut akan diproses di Negara mereka sendiri. Dan suatu saat nanti Mereka mampu menguasai SDA di Indonesia. Dan kita tidak akan tahu mengenai SDA Berharga yang ada di Negara Indonesia ini.. Apalagi kita berharap menggunakan Sumber daya alam tersebut…

DIMANA KEPEDULIAN KITA TERHADAP sekian banyak Sumber Daya Alam Indonesia…..?????


DIMANAKAH GEOSPHYSICIST INDONESIA…..??

KAMI YAKIN, ANDA BERKEINGINAN MENYELAMATKAN Sumber DAYA Alam di Indonesia….
Join with GEOPHYSICS………

Ini Universitas-Universitas yang mempunyai Jurusan geofisika :
ITS di Surabaya


ITB di Bandung
UGM di Yogyakarta
UB di di Malang
UI di Jakarta